top of page

Indonesia Brutalist

  • kommunarszine
  • Apr 19, 2019
  • 2 min read

Ditulis oleh Randy Rizky

Foto oleh Tommaso Riva via Dezeen

Arsitektur Brutalisme yang mulai berkembang secara universal pada dekade 50’ hingga 70’ merupakan implementasi dari gaya bangunan menggunakan beton kasar yang di ekspos. Arsitektur brutalist pada umum nya di bentuk dengan bentuk yang geometris, pengulangan, dan juga di bentuk tanpa menggunakan ornamen, namun tidak semua bangunan brutalist di bentuk dari beton, sebagai gantinya, bangunan yang di rancang dapat mencapai Mutu brutalist dengan bahan keras sebagai fasad dan beton sebagai material struktur.


Di Indonesia sendiri, gaya arsitektur brutalisme sudah cukup lazim dijumpai meskipun Indonesia merupakan sebuah negara tropis yang memiliki tingkat kelembaban cukup tinggi. Munculnya gaya Arsitektur Tropis Brutalis menjadi sebuah hal yang baru di dunia arsitektur vernakular serta hadir sebagai jawaban dari kolaborasi antara kedua hal tersebut tanpa mengurangi keseimbangan antara fungsi, struktur dan estetika dari masing-masing bangunan.


A Brutalist Tropical Home, sebuah hunian yang berada di Bali ini dirancang oleh Biro Patisandhika dan Desainer Dan Mitchell adalah salah satu bangunan yang menerapkan gaya arsitektur Brutalist Tropical di Indonesia. Hunian seluas 521 meter persegi ini selesai dibangun pada tahun 2017 dan menggunakan beton serta kayu sebagai material utama. Rumah dengan desain berbentuk L ini merupakan hunian dua lantai yang menonjolkan kesan brutalis menggunakan fasad beton dan pintu masuk yang menyambut penghuni dengan vegetasi yang rimbun. Bagi sang desainer, ruang tamu wajib didesain memiliki tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan ruangan lainnya menggunakan material kaca agar cahaya dapat masuk dengan mudah kedalam ruangan serta dapat memberikan pemandangan langsung menuju lansekap pada tapak. Sebagai akibatnya, elemen struktural horizontal diperlebar sehingga dapat menaungi ruang tamu tersebut. Dapur pada hunian ini juga sengaja dirancang tanpa dinding dan berhubungan langsung dengan lingkungan luar untuk memberikan suasana “tropis” di seluruh ruangan.

Perpaduan antara beton dengan detail kayu dimaksudkan agar tercipta interior rumah dengan perpaduan yang mengisi ruang.


Vegetasi tumbuh bersama kolom beton yang sekaligus membentuk fasad dan interior sehingga tercipta suasana arsitektur brutalis , vegetasi tersebut juga memperhalus kesan beton yang kasar, kaku, vegetasi rimbun juga berfungsi mengaburkan visualisasi kedalam ruangan, vegetasi menciptakan suasana tenang dan nyaman bersanding dengan beton, keseimbangan dari pola yang di gunakan menciptakan estetika dalam bangunan.

Comments


  • Black YouTube Icon
  • Black Instagram Icon

©2019 by Kommunars

bottom of page